Hari gini mana ada orang yang mau keluar duit banyak tanpa mengharapkan satu apapun yang sesuai ekspektasinya??ya jelas ogah lah
Mungkin hal inilah yang melatar belakangi Ducati untuk lebih manusiawi dalam menggaji para ridersnya.Seperti yangdi ketahui tahun lalu Ducati merekrut Jorge Lorenzo dari yamaha dengan sodoran nilai kontrak yang cukup fantastis. Tentunya ekspektasi pabrikan motor asal bologna italia udah kadung tinggi. Ya mungkin ancer-ancernya di season pertama ini Hohe harus mampu meringsek ke posisi atas dan kalau bisa mengantar Ducati jadi juara.
Sayangnya hingga akhir musim realitanya malah berbeda ganbro. LORENZO GAGAL!!! Jangankan mengalahkan para rival,untuk menaklukan tunggangannya sendiri doi kedodoran. Tentunya hal ini berimbas kepada serangkaian hasil buruk,minim point,pengembangan motor melambat dan hingga pada kesimpulan akhir “Hohe Its Fail”
Apakah sedemikian buruk? Sebenernya gak juga,toh dalam kondisi tersebut doi masih bisa finish dan sempet ngerasain podium kok. Cuman yang bikin keliatan minus ya karena dia di bayar mahal buat jadi juara,bukan penggembira.
Maka dari itu,kali ini Ducati mau gk mau harus melakukan koreksi dengan kebijakan gaji para riders nya. Bukan apa,jika melihat prestasi rekan setim Hohe yakni Doviozio..doi tampil jauh lebih baik bahkan mengisi posisi runner up klasemen akhir motorGP 2017.
Tentunya Dovi lah saat ini yang berhak mendapatkan previlage nego gaji dengan ducati,not hohe! Dan sekarang efeknya Gaji hohe pun mau gak mau kudu di adjust dengan kemampuan yang ia punya,ya diturunin beberapa persen mungkin.. Jadi ya Lorenzo, terima nasib aja dan semoga musim 2018 ini ada perkembangan yang signifikan