Olaaaaa ganbro…yap balik lagi, setelah hamper 3 bulan gak ngupdate warung..dan akhirnya mau isi dikit lah. Well di akhir artikel lalu ane berkisah mengenai modifikasi simple Yamaha Lexi dengan top box dan shockbreaker belakang Lexi S subtank. Nah di artikel kali ini ane mau share sedikit gimana sih bedanya sokbreker lexi yang tabung dengan non tabung? Lantas gimana feel berkendara serta peningkatannya di banding versi standar? Yuks Langsung aja.
Jadi sebenarnya bulan januari lalu, tepatnya tanggal 5..ane akhirnya berkesempatan juga melakukan touring perdana menggunakan motor Yamaha Lexi yang udah berumur 5 bulanan ini. Tujuannya gak jauh kok, Cuma maen-maen ke puncak aja sama temen-temen kantor. Jadinya bisa dibilang dari jarak cukup lumayan, dan karakter treknya sendiri cukup komplit.
Nah pada short touring kali ini Yamaha lexi ane sendiri udah mengalami perubahan yang gak begitu banyak sih, mulai dari Velg belakang Aerox,Upgrade Size ban depan belakang 1 step,pasang Windshield tinggi,Pasang Breket Top Box dan yang paling akhir adalah merubah peredam kejut belakang menggunakan tipe subtank bawaan Lexi S.
Impresi berkendara untuk jarak jauh ini jadi lebih nyaman, terlebih dari sisi handling karena ukuran velg melakang melar hingga 3.5 inch di topang ban Zeneos 120/70. Tarikan untuk stop and go tentu aja berat karena ane sendiri blum mengoptimalkan sisi dapur pacu alias bore up ke 155cc. Alhasil yawdlah dengan speed dan tarikan sewajarnya aja, toh juga turing santai dengan beban bawan yang terbilang cukup banyak Karena ane waktu ntu juga boncengan sama temen.
Next, yang paling pengen ane share adalah penggunaan sokbreker subtank tipe S pada lexi standar. Secara tampilan memang bagian belakang jadi lebih sedap di pandang ganbro, sedikit lebih padat dan mencolok karena warna tabung subtanknya Gold Anodize ala Ohlins. Lantas bagaimana impresi berkendaranya?apakah berbanding lurus dengan tampilannya? Setelah ane coba beberapa hari sebelum touring dan ketika touring,kesimpulan yang ane rasakan adalah feelnya memang sedikit berbeda.
Dari segi rebound bisa dibilang sok belakang ini lebih ngayun dan mantul, meski perbedaanya gak begitu kentara apabila sedang solo riding. Namun ketika di pakai boncengan dengan bobot yang lebih berat, shock tipe S ini mampu menjawab keraguan ganbro. Yang jelas bisa dibilang 1 tingkat lebih nyaman dari shock standar, walaupun gak terlalu signifikan tetapi ayunan shok tetap terjaga untuk waktu pemakaian lebih jarak jauh dengan kontur jalan yang lebih bumpy.
Ulir pada sok tipe S bisa dibilang berbeda 2 ulir dengan versi standar, terlebih lagi set up ulir bagian tengah di buat lebih renggang. Tentunya hal ini akan sangat terasa jika sok bekerja pada kondisi jalan yang keriting ataupun berlubang. Maka dari itu Reboundnya pun akan lebih enak ketimbang versi standar.
Handling ketika menekuk atau berbelok di rasa gak begitu banyak perubahan, alias sama aja ganbro. Shock cenderung stiff bahkan saat motor belok lebih rebah ke samping kiri. Karakternya stiff dan pelit rebound, alhasil belok pun lebih stabil dan minim gejala “ngebuang”.
Jadi apakah ane merekomendasikan untuk mengganti sokbreker standar dengan yang tipe S?? jawabannya adalah TIDAK..lho kok??? Ya jika anda seorang biker yang lebih sering solo riding menggunakan Yamaha lexi sehari-hari, tentunya sok tipe S bukanlah jawaban yang tepat. Tetapi jika anda terbiasa membawa beban berat, sering boncengan (khusus ojol) maka kebutuhan akan perubahan sokbreker ke tipe S sudah barang tentu jadi opsi WAJIB yang harus anda pikirkan .
Sekali lagi, sok tipe S gak begitu terasa perbedaannya jika anda Cuma solo riding..karena ane merasakan memang set up shock ini bukan untuk hal tersebut. Jadi dari pada sayang udah keluar duit 600 ribuan hanya untuk merasakan rebound yang sama dengan standar, lebih baik jangan.